Kursi Raksasa Ki Ageng Rotan Dipindah ke Taman Weru

Kursi Raksasa Ki Ageng Rotan Dipindah ke Taman Weru

CIREBON - Kursi Ki Ageng Rotan yang sebelumnya berada di Lapangan Bola Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, akhirnya dipindahkan ke Taman Weru, Kamis (25/5). Kursi terbesar di dunia ini yang sudah jadi sejak bulan Maret harus dipindah dengan melibatkan puluhan orang. Tidak hanya itu, pemindahan kursi sebesar 1605 kilogram dengan panjang 12 meter dan lebar 8 meter dipindah dengan troli dan crane saat memasangnya. (Baca: Warga Kampung Galmantro Cirebon Arak Kursi Rotan Raksasa, Ini Penampakannya)

Informasi yang dihimpun wartawan radarcirebon.com, kursi raksasa ini dibuat oleh 40 sampai 50 perajin rotan yang tergabung dalam Yayasan Kampung Wisata Rotan Galmantro dengan waktu pengerjaan selama satu bulan. Para perajin menghabiskan sekitar 400 Kg bahan baku rotan yang dioplos dengan bahan baku sintetis. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Deny Agustin SE mengatakan, Taman Weru ini merupakan lokasi yang sangat strategis dalam mempromosikan serta mengenalkan industri rotan yang ada di Cirebon. Pasalnya, kata Deny, letak Taman Weru berada di jalur utama pantura sehingga banyak pengendara yang melintasi jalur utama ini. (Baca: Cirebon Penghasil Kerajinan Rotan Dunia) \"Kami sengaja menempatkan kursi raksasa ini di Taman Weru, karena di sini banyak pengendara yang lewat. Semuanya dari arah Jakarta ke Jawa ini pasti mengetahui kursi ini. jadi lokasi ini sangat strategis dengan harapan promosinya lebih tinggi,\" kata Deny. Dijelaskan Deny, kursi yang sudah dibuat dengan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar ini mempunyai tujuan yang sangat besar dalam dunia perindustrian rotan dengan harapan bisa dikenal di seluruh dunia. \"Kami buat kursi ini tujuannya, agar kursi terbesar ini sebagai ikon industri rotan di Cirebon. Selain itu juga sebagi promosi dan juga sebagai penanda bahwa di Kabupaten Cirebon ini sebagai sentral perindustrian rotan,\" ujarnya. (Baca: Digagas dari Cirebon, Gerakan Cinta Rotan) Deny berharap, dengan adanya penanda sentral perindustrian rotan ini masyarakat dapat lebih mencintai dan menggunakan mebel yang ada di Indonesia ini kususnya di Cirebon ini. \"Industri rotan kami ini tidak kalah dengan produk impor. Dengan adanya penggunaan prodak dalam negri dan semakin banyak menggunakan dan mencintai industri rotan tentunya akan mendukung prodak dari kami agar lebih maju lagi,\" pungkasnya. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: